“Andreee bangun sudah jam berapa ini”
Terdengar suara mama dari luar kamar andre yang membangunkan dirinya dari tidur lelapnya.
“Iya maaa Andre udah bangun kok”, sahut andre dengan suara yang masih
terbata-bata, tidak menghiraukan perkataan mamanya , Andre pun
melanjutkan tidur sembari menutupi tubuhnya dengan selimut tebal
kesayangannya.
Hari ini tanggal 10 Agustus, jam menunjukkan jarinya ke pukul 8,
matahari pun telah terbangun untuk menunjukkan keperkasaannya menerangi
dunia ini. Namun, Andre tetaplah Andre, remaja yang dilahirkan 17 tahun
silam ini masih mendengkur keras seakan waktu masih jam 12 malam.
“Ddddddrrrtttt”, tak berselang beberapa lama, terdengar suara getaran
handphone dari sudut kasurnya Andre pun mengambilnya yang masih setengah
sadar.
Pada layar pun muncul alarm pengingat yang dibuatnya setahun yang lalu
yang bertuliskan ‘Ulang Tahun Wini 17 tahun, 3 hari lagi’ tulisan itu
mengagetkannya karena wanita yang ia sayangi berulang tahun 3 hari lagi
namun Andre belum ada persiapan apapun untuk memberinya sureprise. Wini
adalah kekasih Andre, mereka berpacaran sudah 2 tahun lamanya, manis
pahitnya kehidupan mereka telah dilalui dengan penuh kesabaran, Andre
berencana untuk membelikan sesuatu untuk kekasihnya itu. Andre pun
mencari dompet kusam miliknya yang mungkin dapat memberinya harapan.
“Dompet …. dompet dimana kamu berada”, ucap Andre sendiri sembari mencari nya di sudut-sudut kamar.
“Nah, ini diaa penolongku”, ucap andre kegirangan yang telah menemukan dompetnya di saku celana yang terdapat di pintu kamar.
Dibukanya dompet itu dengan penuh rasa harap,
“Yaaaah, Cuma selembar uang 50 ribu nih gawaaaaaaaaattt …” teriak Andre
tak sengaja karena penolongnya itu tak seperti yang ia mau. Teriakan
tersebut didengar oleh mama yang sedang membersihkan teras depan.
“opo sing gawat le? Ojo medeni” tanya mama dengan logat jawa yang masih
kental. “eeennngg.. gak ada apa-apa kok ma” canda Andre. “ya udah sana
mandi biar segar tuh badan mu le”, pinta mama.
Tanpa menjawab pertanyaan mama itu Andre bergegas mengambil handuknya
dan pergi kebelakang, bukannya ke kamar mandi Andre malah membuka tudung
saji yang dilihatnya kosong.
“ma?”, panggil Andre kepada mamanya.
Ia le, ada apa ? mama lagi sibuk ni”, jawab mamanya lembut.
“Di meja makan kok gak ada makanan, andre lapar ni belum sarapan, tanya
Andre dengan manjanya yang masih berselimutin handuk di lehernya.
“Loh, kan lagi puasa sekarang, kamu masih mimpi ya nak”, jawab mamanya
terkejut mendengar perkataan mendengar perkataan anaknya. “ Ya ampun ma
Andre lupa kalo hari ini bulan Ramadhan” jawab Andre dengan ketawa
kecil.
“Ya udah sekarang kamu mandi terus sholat duha yaakk”, suruh mamanya
dengan cepat serambi merangkul anaknya menuju ke kamar mandi.
Pagi itu dimulai dengan kekonyolan Andre yang lupa bahwa sekarang bulan
ramadhan, Andre sangat bersyukur mempunyai orang tua yang perhatian
kepadanya, walaupun ia sangat manja namun mamanya begitu sabar dan
selalu mengingatkannya.
Jam menunjukkan pukul 10 matahari masih diantara 50° kemiringan bumi.
Burung-burung telag kembali ke sarangnya untuk beristirahat sejenak
untuk kembali berburu di siang harinya.
“Dddddddrrrrttt…”, Suara terdengar dari kantong celana yang dipakai Andre, Andre pun merogoh koceknya untuk meraih hpnya.
“Hallo Andre, posisi lagi dimana ?”, terdengar suara dari ujung telpon.
“iya ron, aku lagi di rumah ada apa”, jawab Andre dengan suara yang lesu.
“ke rumah aku laaaah, aku sendiri di rumah nih”, ajak Roni
“aduh ron, aku lagi males ron, aku lagi bingung juga ni mau buat apa
untuk 2 hari lagi”, jawab Andre dengan perkataan yang sulit di pahami
maksudnya.
“maksudnya apa ni ndre?, untuk ulang tahun Wini yaa?, udahlaah kesini
aja dulu ndre, nanti pasti dapat inspirasi”, pinta rony dengan penuh
rasa harap.
“ok laah”, jawab andre singkat.
Ketika diperjalanan Andre terus melirik kiri dan kanan berharap
mendapatkan inspirasi kado buat kekasihnya itu. Tiba di rumah Roni,
terlihat dari jendela rumahnya Roni sedang bermain drum keseyangannya.
Belum sempat memberi salam Roni sudah sadar Andre memperhatikannya dari
tadi.
“Masuklah ndre, ngapain ngintip-ngintip kayak mau maling aja, gak ada orang kok”, ucap Roni sambil membukakan pintu.
“gimana nih, ron aku belum ada persiapan buat ultahnya wini, kasih lah saran buat aku”, tanya Andre dengan tidak basa basi.
Roni yang tidak menjawab karena asyik memainkan drumnya membuat Andre
bosan dan kecewa, dibukanya laptop yang ada di kamar roni dan mencoba
searching di internet. Web demi web dibuka, namun Andre belum juga
menemukan kado yang cocok untuk ualng tahun kekasihnya itu. Waktu pun
berjalan dengan cepat sampai adzan dzuhur pun berkumandang. Andre
bergegas untuk pergi ke masjid namun masih tergulai lemas setelah
bermain drum.
Ketika Andre pulang dari masjid, ia melihat Roni sedang melihat video
film pendek salah satu toko makanan. Terbesit dihatinya untuk membuat
film pendek yang bercerita tentang usahanya memberikan surprise untuk
kekasihnya itu. Diceritakanlah ide yang tidak sengaja terbesit tadi
kepada Roni.
“Gimana kalo kita buat film aja ron untuk kado wini, daripada cari uang gak jelas kayak gini?”, cetus Andre spontan.
“Ide bagus tuh ndre, aku juga lagi mau nge-test kamera aku nih, baru di service nih kemarin”, jawab Roni dengan penuh keyakinan.
Tanpa berpikir panjang 2 sijoli itu membuat konsep dan sketsa untuk
mengambil gambar untuk video tersebut. Lapar dan haus mereka lupakan
sejenak untuk membuat video ini maksimal.
Jam menunjukkan pukul 3 sore namun konsep itu belum sempurna, tiba-tiba
datang teguh dengan membawa stik drum yang ingin ia kembalikan.
“pada sibuk apa nih, keliahatannya seru…”, tanya teguh sambil meletakkan stik drum di samping Roni.
“mau buat surprise nih guh untuk istrinya Andre”, canda Roni.
“oh gitu, coba sini aku bantu, dulu juga aku pernah buat ginian untuk
ulang tahunnya si Desta jadi ya mungkin aja aku bisa kasih ide
cemerlang”, kata teguh sambil mengambil konsep setengah jadi yang telah
mereka buat.
Teguh yang aslinya penyuka film tidak menemukan kesulitan menyelesaikan
dan menyesuaikan konsep film yang Andre inginkan. 15 menit berlalu teguh
pun telah siap membuat konsepnya. Mereka pun membagi tugas apa-apa saja
yang mereka harus siapkan untuk keesokan hari ketika shooting dimulai.
Matahari belum menampakkan cahayanya, namun Andre telah bangun dari
tidur lelapnya, Andre bergegas untuk sholat dan mempersiapkan
pengambilan shooting sunrise.
Bertemulah 3 sijoli itu di tempat yang sudah mereka konsepkan kemarin,
shooting pertama Roni mengambil fokus kamera untuk mendapatkan sudut
relasi yang apik. Karena pengambilan sunrise membutuhkan waktu
berjam-jam, mereka menikmati udara pagi yang masih alami hingga mereka
pun tertidur.
Andre yang terbangun mencoba membangunkan mereka, karena hari sudah mulai terang,
“hey hey banguuun udah siap tuh shoot sunrisenya”, teriak andre sambil menggoyang – goyangkan kaki mereka.
“hmmm… iyaa ya aku dah bangun ni”, jawab mereka serentak.
Mereka pun melanjutkan shooting ke pelabuhan internasional sekupang,
untuk mengambil gambar Andre yang seakan baru datang dari kota lain ke
kota Batam hanya untuk bertemu Wini kekasihnya. Jam demi jam telah
mereka lewati hingga menguras tenaga mereka. Mereka belum menemukan
rintangan yang cukup berati di hari pertama ini.
“Andre, bangun nak sahur dulu sayang”, Seseorang memanggilnya dari luar.
“iyaa bentar lagi Andre ke meja makan”, jawab Andre sambil membereskan bantal dan selimut yang berserakan karena tidurnya.
Andre yang tidak biasa sahur membuatnya hanya minum teh hangat buatan
mamanya, namun itu sudah membuat tenaganya terisi untuk kembali shooting
terakhir nanti.
Alarm sirine masjid telah dibunyikan tanda dimulainya puasa, Andre
segera mengambil sarungnya dan pergi kemasjid bersama papanya.
Sepulangnya dari masjid Andre mencoba berolahraga sejenak untuk
mengilangkan rasa penat karena seharian shooting kemarin.
Hari ini tanggal 12 agustus, itu artinya mereka hanya punya waktu 1 hari
lagi untuk menyiapkan kado ulang tahun tersebut, dengan bermodalkan
ilmu yang minim dan waktu yang singkat mereka mencoba membuat video yang
maksimal. Hari ini giliran Andre yang melaksanakan konsepnya, ia ingin
membuat lagu spesial untuk dinyanyikan di akhir video tersebut. Andre
yang tidak berbakat dibidang seni musik mengambil inisiatif untuk
membuat nada petikan gitar yang seiring dengan nyanyian lagu ‘selamat
ulang tahun’.
Tepat jam 11 siang Roni dan Teguh datang ke rumah Andre untuk
membiacarakan konsep video yang telah mereka siapkan. Masuklah mereka ke
rumah Andre dan mereka duduk melingkar layaknya sedang rapat.
“pokoknya video ini harus selesai hari ini juga karena besok sudah hari H-nya”, perintah Andre dengan cukup tegas.
“kalo itu aku pun tau lek, tapi apa lagunya udah siap ?”, tanya Teguh dengan logat palembang yang masih khas.
“yaa jelassss lahh guhh,,,” jawab Andre panjang.
“Jelas apa dulu ni, udah atau belum ?”, kata rony untuk memperjelas jawaban itu.
“seloow aja kawan udah kok, tinggal kapan kita shooting aja”, cetus Andre bersemangat.
“Ayoook sekarang tapi baterai kamera aku low nih, aku cas dulu yaa”, sahut Roni.
Selagi menunggu baterai kameranya terisi mereka menyiapkan peralatan
yang akan dibutuhkan pada saat shooting itu. Singkat cerita, semua
berjalan sesuai keinginan hingga waktu menunjukkan pukul 8 malam. Roni
dan Teguh satu per satu pulang kerumah, tersisa Andre yang sedang
mengotak-atik semua hasil shooting mereka 2 hari ini.
“cek..cek..cek”,
Bunyi jarum jam yang menemani Andre ketika ia mengedit videonya itu,
jari jam telah menunjukkan pukul 11 namun editan video itu masih belum
selesai, sampai akhirnya video itu pun selesai pada jam 12 tepat.
Tak lupa Andre mengirim SMS kepada Wini untuk mengucapkan selamat ulang
tahun dan berharap ia menjadi orang pertama yang mengucapkannya. Andre
pun tidur dengan harapan besok adalah hari yang cerah untuk mempermudah
surprisenya itu.
Tanggal 13 Agustus, hari yang ditunggu-tunggu akhirnya telah tiba,
terlihat fajar tidak menampakan sinarnya karena tertutup dengan awan
kumulus gelap.
“bisa hancur nih rencana, kalo hujan”, ujar Andre sendiri.
Menunggu Hujan reda Andre SMSan dengan Wini kekasihnya, untuk
mengajaknya buka puasa berdua di tempat yang telah Andre persiapkan
sebelumnya. Rupanya Tuhan Mengabulkan Do’a Andre, jam 3 Sore hujan
berhenti dan Andre pun bergegas ke rumah Wini untuk menjemputnya.
Ketika dalam perjalanan kami bersenda gurau dan bersenang-senang, ketika
sampai direstaurant yang telah Andre siapkan. Alunan live musik
menyambur pasangan itu bak pengantin. Mereka duduk berhadapan dan
menikmati makanan yang telah di pesan.
“Rupanya kamu romantis juga ya pi”, goda Wini dengan panggilan sayangnya itu.
“ya jelaslah sayang”, jawab Andre dengan senyuman kecilnya.
Waktu pun berlalu ketika hendak pulang, Andre menahan Wini untuk melihat
video yang telah dibuatnya berserta 2 sahabatnya 3 hari yang lalu. Kami
melihatnya dengan hikmat. Sesekali wini Tersenyum melihat video itu.
Setelah selesai menonton wini menatap Andre dengan senyuman lesung pipitnya yang menawan.
“Terima Kasih ndre, untuk semuanya ini, video ini bukanlah kado terindah
untukku, tapi kamu yang mau hadir mewarnai hidupku menjadi kado
terindah untukku”, ucap Wini yang tak sengaja meneteskan air matanya tan
rasa haru.
-Selesai-
Karya : Andre Nurrohman
Tidak ada komentar:
Posting Komentar