Jumat, 31 Mei 2013

ASAM AMINO DAN PROTEIN

TUGAS ESSAY "ASAM AMINO DAN PROTEIN


1.  Bagaimanakah cara mengidentifikasi adanya protein dalam bahan makanan?

2.  Apakah yang dimaksud glikoprotein? Berikan contohnya!
3. Apakah yang dimaksud denaturasi protein? Sebutkan hal-hal yang menyebabkan terjadinya denaturasi protein!
4.  Mengapa protein yang mengalami denaturasi menjadi kehilangan fungsi biologisnya?
5.  Apakah urea CO(NH2)2 menunjukkan uji yang positif terhadap uji biuret?
6.  Apakah yang dimaksud struktur kuarterner protein?
7. Suatu sampel ditetesi larutan NaOH, kemudian larutan tembaga(II) sulfat yang encer menghasilkan warna ungu. Bila sampel dipanaskan dengan HNO3 pekat kemudian dibuat alkalis dengan NaOH terjadi warna jingga. Apakah yang dapat anda simpulkan dari uji di atas?
8.  Suatu sampel memberi hasil yang positif terhadap uji ninhidrin dan biuret tetapi negatif terhadap penambahan larutan NaOH dan Pb(NO3)2. Kesimpulan apakah yang dapat diperoleh dari fakta tersebut?
9.  Apakah yang dimaksud dengan enzim? Berikan contohnya!

10. Bila 20 molekul glisin berpolimerisasi membentuk polipeptida. Berapakah massa molekul relatif polipeptida yang terbentuk? Ar H = 1, C = 12, N = 14, O = 16).

JAWABAN

1. Cara mengidentifikasi adanya protein dalam bahan makanan dapat melalui 4 uji protein yaitu :
Uji Biuret
Uji biuret adalah salah satu cara pengujian yang memberikan hasil positif pada senyawa-senyawa yang memiliki ikatan peptida. Oleh karena itu, uji Biuret ini sering digunakan untuk menunjukkan adanya senyawa protein. Pengujiannya dapat dilakukan dengan cara berikut. Larutan yang mengandung protein ditetesi larutan NaOH, kemudian diberi beberapa tetes larutan CuSO4 encer. Terbentuknya warna ungu, menunjukkan hasil positif adanya protein.
Uji Xantoprotein
Pengujian ini memberikan hasil positif terhadap asam amino yang mengandung cincin benzena, seperti fenilalanin, tirosin, dan triptofan. Cara pengujiannya sebagai berikut. Ke dalam protein ini ditambahkan asam nitrat pekat sehingga terbentuk endapan putih karena terjadi proses nitrasi terhadap cincin benzena. Jika dipanaskan, warna putih tersebut akan berubah menjadi kuning.
Uji Millon
Pengujian ini memberikan hasil positif terhada protein yang mengandung asam amino yang memiliki gugus fenol, misalnya tirosin. Pereaksi Millon terdiri atasa larutan merkuro nitrat dan merkuri nitrat dalam asam nitrat. Protein dengan pereaksi Millon akan membentuk endapan putih. Jika dipanaskan, warnanya berubah menjadi merah. Adanya ion NH4+ dapat mengganggu uji ini sehingga tidak dapat digunakan untuk menganalisis urine.
Uji Belerang
Uji belerang ini memberikan hasil positif terhadap protein yang mengandung asam amino yang memiliki gugus belerang, seperti sistein, sistin, dan metionin. Cara pengujiannya sebagai berikut. Larutan protein dan larutan NaOH pekat dipanaskan, kemudian ditambahkan larutan timbal asetat. Jika protein tersebut mengandung belerang, akan terbentuk endapan hitam timbel sulfida (PbS).
 
2. Glikoprotein (bahasa Inggris: glycoprotein) adalah suatu protein yang mengandung rantai oligosakarida yang mengikat glikan [1] dengan ikatan kovalen pada rantai polipeptida bagian samping. Struktur ini memainkan beberapa peran penting di antaranya dalam proses proteksi imunologis, pembekuan darah, pengenalan sel-sel, serta interaksi dengan bahan kimia lain.
Contonya :
 
  • Salah satu bentuk dari hal ini adalah imunoglobulin atau antibodi dan reaksi mereka dengan antigen. Karena bagaimana Glikoprotein dapat membantu sistem kekebalan tubuh, penelitian telah dilakukan untuk melihat apakah beberapa dari mereka dapat digunakan secara efektif untuk vaksin dan melawan Herpes kelamin. Hasil penelitian menunjukkan hasil yang bervariasi. Studi klinis berlangsung di Universitas Texas di Galveston di Departemen of Pediatrics dan Sealy Pusat Pengembangan Vaksin. Glikoprotein ditemukan telah efektif dengan beberapa pasien wanita dan tidak dengan pria.
  • Major histocompatibility complex (MHC). Glikoprotein ini berinteraksi dengan sel T (jenis sel darah putih) yang memerangi penyakit dalam tubuh.
  • Glikoprotein juga ditemukan di zona pelusida. Ini adalah membran yang mengelilingi membran plasma oosit yang memainkan bagian dalam sistem reproduksi wanita.
  • Glikoprotein juga ditemukan dalam jaringan ikat, yang membuatnya berguna dalam pengobatan arthritis.
  • Ada juga Glikoprotein larut; contoh ini adalah putih telur dan plasma darah.
  • Glikoprotein juga dapat ditemukan di sejumlah hormon dalam tubuh, salah satunya adalah hormon yang membantu mengatur kelenjar tiroid
  • Proteoglikan adalah bentuk Glikoprotein. Contoh dari ini adalah Chondroitin sulfat. Chondroitin sulfat adalah Glikoprotein terdiri dari Glyconutrient N-asetilgalaktosamin dan asam Glucuronic; digunakan dalam hubungannya dengan Glukosamin sebagai pengobatan untuk Osteoarthritis. Chondroitin sulfat ditemukan dalam tulang rawan dan merupakan bahan yang diperlukan untuk memberikan perlawanan di tulang rawan. Inilah sebabnya mengapa telah terbukti berguna untuk pasien arthritis.
3. Denaturasi protein merupakan suatu proses dimana terjadi perubahan atau modifikasi terhadap konformasi protein, lebih tepatnya terjadi pada struktur tersier maupun kuartener dari protein.
Denaturasi protein adalah berubahnya struktur protein dari struktur asalnya atau struktur alaminya. 
Faktor-faktor yang dapat menyebabkan terjadinya denaturasi protein yaitu suhu tinggi, perubahan pH yang ekstrim, pelarut organik, zat kimia tertentu (urea dan detergen), atau pengaruh mekanik (guncangan).
 
4.  Protein didenaturasi dapat menunjukkan berbagai karakteristik, dari hilangnya kelarutan untuk agregasi komunal. agregasi Komunal adalah fenomena agregasi protein hidrofobik untuk datang mendekat dan membentuk ikatan antara mereka, sehingga mengurangi luas areal terkena air.
Kebanyakan protein biologis kehilangan fungsi biologisnya ketika didenaturasi. Sebagai contoh, enzim kehilangan sifatnya, karena mengikat substrat tidak bisa lagi ke situs aktif, dan karena residu asam amino yang terlibat dalam menstabilkan keadaan transisi substrat 'tidak lagi diposisikan untuk dapat melakukannya.
pada proses denaturasi, protein kehilangan fungsi biologisnya karena pengaruh dari suhu tinggi misalnya telur ketika dimasak berubah menjadi padat.
 
5.  Ya
Larutan protein dibuat alkalis dengan Na OH kemudian ditambahkan larutan Cupri Sulfat ( Cu SO4) encer. Uji ini untuk menunjukkan adanya senyawa-senyawa yang mengandung gugus amida asam (-CONH2) yang berada bersama gugus amida asam yang lain atau gugus yang lain seperti : -CSNH2, -C(NH)NH2, -CH2NH2, -CRHNH2, -CHOHCH2NH2, -CHOHCH2NH2, -CHNH2CH2OH, -CHNH2CHOH.
Dengan demikian uji Biuret tidak hanya untuk protein tetapi zat lain seperti Biuret atau malonamida juga memberikan reaksi positif yaitu ditandai dengan timbulnya warna merah-violet atau biru-violet.
 
6. struktur kuartener protein merupakan struktur protein tingkat empat yang dapat dibentuk melalui gabungan beberapa molekul protein dapat berinteraksi secara fisik tanpa ikatan kovalen membentuk oligomer yang stabil. Contoh struktur kuartener yang terkenal adalah enzim Rubisco dan insulin.
 
7. Yang dapat disimpulkan ialah dalam sample tersebut terdapat protein yang ditandai dengan terbentuknya warna ungu yang menunjukkan hasil positif dari protein dengan uji biuret.
sample tersebut mengndung protein melalui uji xantoprotein yang memberikan hasil positif terhadap asam amino yang mengandung cincin benzena.
 
8.  Pada sample terbukti terdapat protein, dengan adanya asam amino bebas dari uji ninhidrin (+) dan adanya ikatan peptida dari uji biuret (+). Tetapi sample tidak mengandung PbS karena uji Belerang yang negatif (-) karena tidak terbentuk endapan hitam PbS.
 
9. Enzim adalah biokatalisator organik yang dihasilkan organisme hidup di dalam protoplasma, yang terdiri atas protein atau suatu senyawa yang berikatan dengan protein.
Enzim adalah biomolekul berupa protein yang berfungsi sebagai katalis (senyawa yang mempercepat proses reaksi tanpa habis bereaksi) dalam suatu reaksi kimia organik.
Contohnya : amilase, lipase, protease dll.

10.  struktur glycine
Massa molekul glycine = 75 g/mol --->> 1 molekul
jadi jika 20 molekul glycine berpolimerisasi maka,
20 molekul x 75 g/mol = 1500 g/mol.
massa molekul relatif polipeptida yang terbentuk ialah 1500 g/mol.

Rabu, 08 Mei 2013

PALU MENGHANCURKAN KACA

Apa makna dari pepatah kuno diatas?
Jika jiwa kita rapuh seperti kaca, maka ketika palu/masalah menghantam, kita akan mudah putus asa, frustasi, kecewa, marah, dan jadi remuk redam. Jika kita adalah kaca, maka kita juga rentan terhadap benturan. Kita mudah tersinggung, kecewa, marah, atau sakit hati saat kita berhubungan dengan orang lain. Sedikit benturan sudah lebih dari cukup untuk menghancurkan hubungan kita.
Jangan pernah jadi kaca, tapi jadilah baja. “Mental baja” adalah mental yang selalu positif, bahkan tetap bersyukur di saat masalah dan keadaan yang benar-benar sulit tengah menghimpitnya.
Mengapa demikian? Orang yang seperti ini selalu menganggap bahwa “masalah adalah proses kehidupan untuk membentuknya menjadi lebih baik”. Sepotong besi baja akan menjadi sebuah alat yang lebih berguna setelah lebih dulu diproses dan dibentuk dengan palu. Setiap pukulan memang menyakitkan, namun mereka yang bermental baja selalu menyadari bahwa itu baik untuk dirinya.
Jika hari ini kita sedang ditindas oleh masalah hidup, jangan pernah merespons dengan sikap yang keliru!
Jika kita adalah “baja”, kita akan selalu melihat palu yang menghantam kita sebagai sahabat yang akan membentuk kita. Sebaliknya jika kita “kaca” maka kita akan selalu melihat palu sebagai musuh yang akan menghancurkan kita.

NO FAIRY WINGS

Gentleness struck me. . .
See kehindahan moon,
Just as the beauty of her face.

Her face is really strong all. . .
Keaadaannya face that was so real.
Feel the suffering alone.
And measure the suffering of the above dream. . .

Although he only Angel without wings,
But the softness of her heart that makes me feel like .....
Is above the clouds.

CINTA YANG PERGI

Halo...  Terkadang seorang sahabat atau pacar jika sedang didekat kita dia adalah seorang yang biasa, tapi ketika orang itu pergi dan jauh dengan kita maka kita akan merasakan bagaimana rasa cinta dan rindu terhadapnya. Pembaca loper-koran, admin mau bagi-bagi cerpen cinta romantis yang ditulis dan dikisahkan dari teman kita Yana Rivanika.

Hai teman, nama aku Yana Rivanika... Gue sekolah di SMAN 1 bandung... Gue kelas XI IPA sekarang... Gue punya pacar nama.a Rafael Landry Tanubrata... Mulai tgl 27 Mei 2010.. Gue punya rahasia.. Gue punya penyakit Leukimia dan ngga ada yg tau klo gue sakit Cuma yang tau bisma sahabat gue... Udah sampai disitu dulu ya perkenalannya...


*Senin, 5 Juni 2011..

“Adouh hari senin..” Gue ngeluh pada Bisma...

“Loh emang npha Van...??” kata Bismaaa....

“Gue malas bgt hari nii... Pelajaran jua buat bete..” keluh ku...

“Loh bkn.a kam rajin ya hari senin ...??”

“Ah klo mingu nii malasssss....!!!!” Keluhku makin paaaaannnnjjjaaaannnggg....

“Iyaaaa deeehhh...”


“Van... Vaniii...” teriak cowok yang sedang lariii ....

“Iya sayang ... knpaaaa???...”

“Ntar dulu masih cape...”

“Sabar.... Tarik nafas.. buang...” kata ku sambil mengelus pundak cowo yang gue cinta itu...

“Udah... Sayang ku ini... Knpa kda nunggu aku... Jadi bete kan...” cerutus Rafael..

“Iya deh.. Klo gtu aku deh yg traktir hari ini..”

“Bener??” rafael memastikan...

“Iya...”

“Adouh aku deh yang dikacang’n... klo gtu aku ke kelas dlu ya Van , Raf..”

“Iya maaf yaaa...” Kata kami berduaaaa....


Setelah Bisma pergi kami jadi berdua deh ...


“Sayang...” rayu rafael

“Yaaaaa” kata aku..

“Nanti kita ke suatu tempat yaaa..?”kata rafael sambil mengelus rambut ku...

“Oke.... Tapi jam brapa yang..??” tanya ku ke rafael

“Jam 7 ya sayang,...”kata rafael..


Teng...teng..teng.. Bel pelajaran berbunyi... Aku dan rafael kembali ke kelas.. setelah beberapa pelajaran.. bel pulang pun berbunyi... aku langsung pergi ke parkiran..

Ka’ogan selalu jemput aku tepat waktu..


“Van.. Vani...” Ka’ Ogan panggil aku sambil melambaikan tangan.a..

Aku langsung mendatangi ka’Ogan..

“Sory ya kak tadi lama soal.a tadi aku dipanggil guruku...” bohongku pada ka’ogaan..

“Iyaaa.. cepat masuk.. Kakak mau latihan nii sama anggota sm*sh yang lain...” Kata ka’ogan..

“Siap bosss...”


**************************

@perjalanan..


“Kaaaa... Kalo misal.a aku pergi kakak sedih gaaa...??” kata ku yang langsung nyeplos....

“Ngomong apa sih kamu deee... pastilah kakak sedih.. jangan ngomong gitu lagi yaaa... Kaka gg mau kamu sakit atau apapun.. Cuma kamu yang kaka punyaaa...”

“Iya kak maaf yaaa... Kak boleh gg aku ikut liat kakak latihan.. Kan ada rafael juga kan...?”

“Iya boleh.. Udah kaka siapkan baju ganti km..” Sambil menunjukan baju yang baru kak ogan beli..

“Makasih kak..”


@Tempat latihan..


“Aduh lama banget sih lo gan... Gue lama nunggu tau...!” cerutus Rangga dan reza...

“Sory gue baru jemput Vani...” sambil minta maaf..

“Jangan marahi kk ku gtu donk.. kalian enak gg punya adik...”kataku dengan jutek..

“Iya deh..”

“Loh mana rafael??..” kata aku sambil liat sekeliling..

“Dia masih di WC..”

“Eh ada sayang..” kata rafael keluar dari wc..

“Iyaaa.. aku nunggu kk latihan..kamu latihan yang semangat yaaa..” kata ku sambil nyemangati rafael..

“Okheee...”



Setelah satu jam, Mereka telah selesai latihan...

“Deeee...” ka ogan membanguni..

Tapi Vani gg bangun* jugaaaa... Hingga rafael datang..

“Sayang.. bangun ...”

Tapi tetap vani gg bangun... datang Dicky... dia memeriksa denyut nadinyaaa...

“Eh nii cepat bawa ke rumah sakit.. Denyut nadi.a mulai melemah...” kata dicky memperingati morgan


@perjalanan ke rumah sakit..

“Sayang jangan tinggalkan aku donk... Kamu janji nanti malam kita pergi ketempat yang ku bilang..” nagis rafael..



Semua anggota sm*sh ikut pergi ke rumah sakit dengan mobil ka’ogan..

“Gan, Raf... Gue mau bilank sesuatu..” Kata bismaaa..

“Ngomong apa bis?..”

“Tapi maaf’n gue ya.. gue gg bilank ke kalian... Sebenarnya Vina pernah bilank ke aku kalo dia sakit LEUKIMIA...” kata bisma sambil menundukkan kpala..

“Haaaahhh...”kaget smua di dalam mobil..

“Koq bisa sih bis... Lo gg kasih tau gue...” kata Ogan...

“Kata Vani dia gg ada yang boleh tau ttg penyakitnyaaaa....

“pantas tadi Vani ada rada aneh... Dia bilank ke gue klo dya pergi gue nagis gg...”

“Ah kalian semua jahat ama gue... Knapa gg ada yang mau jujur...” Kata rafael yang sambil nangis...

“Sabar raf... Pasti gg ada yang terjadi aneh* dg vani...” kata Rangga menenangkan...


@Rumah sakit..


Vani dibawa rafael ke ruang dokter...


“Dok tolong sembuhkan vani sayangku ini dok.. Jangan sampai dia pergi..” histeris rafael..

“Sabar nak biar gadis ini kami tangani dulu..”

“Gmna raf dokter dah periksa vani..??” kata ka’ogan

“Belum dia lagi diperiksaaa...”


Rafael mondar-mandir di depan kamar Vani...

“Raf, lo duduk deh...” kata dicky..

“Iyaaa kita berdoa ajha biar gg ada yang terjadi ke Vani..”



Dokter keluar dan mendatangi kami...

“Gimana dok dengan adik kami...??” kata Ilham

“Maafkan kami deee.. Kami sudah melakukan yang terbaik...


Rafael masuk dan membuka selimut yang hampir menutupi wajah cantik.a yang sudah pucat...

“Sayang bangun... jangan bercanda donk..”

“Mavb dek.. Nak vani dah tiada..”



@Pemakaman Vani

Pemakaman telah usai dan semua orang yang nganterin vani telah pulang tinggal Rafael dan Anggota SM*SH yang lain.. gue masih menangis di depan batu nisan yang bernamakan Yana Rivanika..

“Raf ada sesuatu yang ditinggalkan Vani... Kami tinggal dulu yaaa...”kata morgan sambil mengajak kawan* yang lain agar meninggalkan rafael sendiri..


ISI SURAT:


“Rafaelku sayang .. maaf’n aku yaaa... mungkin setelah engkau buka surat ini aku tlah tiada .... Tapi yakinlah selama ku hidup dan menjalani kisah cinta dengan mu itu paling buat ku lebih berharga di dunia ini...Satu tahun jalani cinta dengan ku lebih indah.. Maaf’n aku jga jika ku tak memberi tau ttg penyakit yang aku deritaaa.... Aku tdk mau kalo kamu iba dan perhatian ke aku dengan berlebihan itu yang buatku risih... Rafael meski ku telah tiada ku akan tetap mencintaimu lebih dari apapun.. Klo kamu mau cari pengganti ku silahkan karna ku telah mengecewakan mu... I LOVE YOU Rafael untuk selalu dan selamanya...”


Rafael nangis dan bilank kata terakhirnya..

“Van.. Lo tidak mengecewakan ku... Ku akan tetap menyayangimu selalu..” sambil mencium batu nisan Vani untuk terakhir kalinya.


********TAMAT********

I WITHOUT YOU

Like the birds that fly with one wing
Capable of passing clouds. but the pain was unbearable reply
Like a dark night in the company of only a month, without a star.
Without constellations that form beautiful clusters
Able to accompany the souls of lonely beauty even without perfect

Like the sun that lack of light
Not able to warm up a little tuk although able to illuminate
Like me who lost half lives
Still unable to stand even though sports are too fragile
Tucked in the wound wad smile
Losing extremely sore, sore, very sore
Inner tormented, tortured heart, the whole soul-tormented soul to

Confess Love

Confess Love

we know
we believe
that sense it grow so long
and take shelter in the heart
wait for seconds to achieve this goal
be a word, sentence, and sound

I do not care
when the space must insulate love
and I tried to call to the second
so that we find at the end of the day

I do not care even though moonless month
space still insulate love
and I'm still trying to call the second
that we found in the foyer garden paradise

I do not care
when the sky rolled mendungnya
and pierced the earth with thousands of spots
the raging sea coral sweeps strong
soil revealed large hopes drown
and finally God called unto the angel of death
for scattered slash thousands of lives

Any tired looking eyes wujudmu
the air felt as tired as any ear for voice
any tired legs to walk, catch the trail carved bayangmu
whatever you do
however you rejected
love will still be there
waiting for you to acknowledge its existence
you and I know it

We are so different in all
except in love

7 Hari Menuju 17 Tahun

“Andreee bangun sudah jam berapa ini”

Terdengar suara mama dari luar kamar andre yang membangunkan dirinya dari tidur lelapnya.

“Iya maaa Andre udah bangun kok”, sahut andre dengan suara yang masih terbata-bata, tidak menghiraukan perkataan mamanya , Andre pun melanjutkan tidur sembari menutupi tubuhnya dengan selimut tebal kesayangannya.

Hari ini tanggal 10 Agustus, jam menunjukkan jarinya ke pukul 8, matahari pun telah terbangun untuk menunjukkan keperkasaannya menerangi dunia ini. Namun, Andre tetaplah Andre, remaja yang dilahirkan 17 tahun silam ini masih mendengkur keras seakan waktu masih jam 12 malam.

“Ddddddrrrtttt”, tak berselang beberapa lama, terdengar suara getaran handphone dari sudut kasurnya Andre pun mengambilnya yang masih setengah sadar.

Pada layar pun muncul alarm pengingat yang dibuatnya setahun yang lalu yang bertuliskan ‘Ulang Tahun Wini 17 tahun, 3 hari lagi’ tulisan itu mengagetkannya karena wanita yang ia sayangi berulang tahun 3 hari lagi namun Andre belum ada persiapan apapun untuk memberinya sureprise. Wini adalah kekasih Andre, mereka berpacaran sudah 2 tahun lamanya, manis pahitnya kehidupan mereka telah dilalui dengan penuh kesabaran, Andre  berencana untuk membelikan sesuatu untuk kekasihnya itu. Andre pun mencari dompet kusam miliknya yang mungkin dapat memberinya  harapan.

“Dompet …. dompet dimana kamu berada”, ucap Andre sendiri sembari mencari nya di sudut-sudut kamar.

“Nah, ini diaa penolongku”, ucap andre kegirangan yang telah menemukan dompetnya di saku celana yang terdapat di pintu kamar.

Dibukanya dompet itu dengan penuh rasa harap,

“Yaaaah, Cuma selembar uang 50 ribu nih gawaaaaaaaaattt …” teriak Andre tak sengaja karena penolongnya itu tak seperti yang ia mau. Teriakan tersebut didengar oleh mama yang sedang membersihkan teras depan.

“opo sing gawat le? Ojo medeni” tanya mama dengan logat jawa yang masih kental. “eeennngg.. gak ada apa-apa kok ma” canda Andre. “ya udah sana mandi biar segar tuh badan mu le”, pinta mama.

Tanpa menjawab pertanyaan mama itu Andre bergegas mengambil handuknya dan pergi kebelakang, bukannya ke kamar mandi Andre malah membuka tudung saji yang dilihatnya kosong.

“ma?”, panggil Andre kepada mamanya.

Ia le, ada apa ? mama lagi sibuk ni”, jawab mamanya lembut.

“Di meja makan kok gak ada makanan, andre lapar ni belum sarapan, tanya Andre dengan manjanya yang masih berselimutin handuk di lehernya.

“Loh, kan lagi puasa sekarang, kamu masih mimpi ya nak”, jawab mamanya terkejut mendengar perkataan mendengar perkataan anaknya. “ Ya ampun ma Andre lupa kalo hari ini bulan Ramadhan”  jawab Andre dengan ketawa kecil.

“Ya udah sekarang kamu mandi terus sholat duha yaakk”, suruh mamanya dengan cepat serambi merangkul anaknya menuju ke kamar mandi.

Pagi itu dimulai dengan kekonyolan Andre yang lupa bahwa sekarang bulan ramadhan, Andre sangat bersyukur mempunyai orang tua yang perhatian kepadanya, walaupun ia sangat manja namun mamanya begitu sabar dan selalu mengingatkannya.

Jam menunjukkan pukul 10 matahari masih diantara 50° kemiringan bumi. Burung-burung telag kembali ke sarangnya untuk beristirahat sejenak untuk kembali berburu di siang harinya.

“Dddddddrrrrttt…”, Suara terdengar dari kantong celana yang dipakai Andre, Andre pun merogoh koceknya untuk meraih hpnya.

“Hallo Andre, posisi lagi dimana ?”, terdengar suara dari ujung telpon.

“iya ron, aku lagi di rumah ada apa”, jawab Andre dengan suara yang lesu.

“ke rumah aku laaaah, aku sendiri di rumah nih”, ajak Roni

“aduh ron, aku lagi males ron, aku lagi bingung juga ni mau buat apa untuk 2 hari lagi”, jawab Andre dengan perkataan yang sulit di pahami maksudnya.

“maksudnya apa ni ndre?, untuk ulang tahun Wini yaa?, udahlaah kesini aja dulu ndre, nanti pasti dapat inspirasi”,  pinta rony dengan penuh rasa harap.

“ok laah”, jawab andre singkat.

Ketika diperjalanan Andre terus melirik kiri dan kanan berharap mendapatkan inspirasi kado buat kekasihnya itu. Tiba di rumah Roni, terlihat dari jendela rumahnya Roni sedang bermain drum keseyangannya. Belum sempat memberi salam Roni sudah sadar  Andre memperhatikannya dari tadi.

“Masuklah ndre, ngapain ngintip-ngintip kayak mau maling aja, gak ada orang kok”, ucap Roni  sambil membukakan pintu.

“gimana nih, ron aku belum ada persiapan buat ultahnya wini, kasih lah saran buat aku”, tanya Andre dengan tidak basa basi.

Roni yang tidak menjawab karena asyik memainkan drumnya membuat Andre bosan dan kecewa, dibukanya laptop yang ada di kamar roni dan mencoba searching di internet. Web demi web dibuka, namun Andre belum juga menemukan kado yang cocok untuk ualng tahun kekasihnya itu. Waktu pun berjalan dengan cepat sampai adzan dzuhur pun berkumandang. Andre bergegas untuk pergi ke masjid namun masih tergulai lemas setelah bermain drum.

Ketika Andre pulang dari masjid, ia melihat Roni sedang melihat video film pendek salah satu toko makanan. Terbesit dihatinya untuk membuat film pendek  yang bercerita tentang usahanya memberikan surprise untuk kekasihnya itu. Diceritakanlah ide yang tidak sengaja terbesit tadi kepada Roni.

“Gimana kalo kita buat film aja ron untuk kado wini, daripada cari uang gak jelas kayak gini?”, cetus Andre spontan.

“Ide bagus tuh ndre, aku juga lagi mau nge-test kamera aku nih, baru di service nih kemarin”, jawab Roni dengan penuh keyakinan.

Tanpa berpikir panjang 2 sijoli itu membuat konsep dan sketsa untuk mengambil gambar  untuk video tersebut. Lapar dan haus mereka lupakan sejenak untuk membuat video ini maksimal.

Jam menunjukkan pukul 3 sore namun konsep itu belum sempurna, tiba-tiba datang teguh dengan membawa stik drum yang ingin ia kembalikan.

“pada sibuk apa nih, keliahatannya seru…”, tanya teguh sambil meletakkan stik drum di samping Roni.

“mau buat surprise nih guh untuk istrinya Andre”, canda Roni.

“oh gitu, coba sini aku bantu, dulu juga aku pernah buat ginian untuk ulang tahunnya si Desta jadi ya mungkin aja aku bisa kasih ide cemerlang”, kata teguh sambil mengambil konsep setengah jadi yang telah mereka buat.

Teguh yang aslinya penyuka film tidak menemukan kesulitan menyelesaikan dan menyesuaikan konsep film yang Andre inginkan. 15 menit berlalu teguh pun telah siap membuat konsepnya. Mereka pun membagi tugas apa-apa saja yang mereka harus siapkan untuk keesokan hari ketika shooting dimulai.

Matahari belum menampakkan cahayanya, namun Andre telah bangun dari tidur lelapnya, Andre bergegas untuk sholat dan mempersiapkan pengambilan shooting sunrise.

Bertemulah 3 sijoli itu di tempat yang sudah mereka konsepkan kemarin, shooting pertama Roni mengambil fokus kamera untuk mendapatkan sudut relasi yang apik. Karena pengambilan sunrise membutuhkan waktu berjam-jam, mereka menikmati udara pagi yang masih alami hingga mereka pun tertidur.

Andre yang terbangun mencoba membangunkan mereka, karena hari sudah mulai terang,

“hey hey banguuun udah siap tuh shoot sunrisenya”, teriak andre sambil menggoyang – goyangkan kaki mereka.

“hmmm… iyaa ya aku dah bangun ni”, jawab mereka serentak.

Mereka pun melanjutkan shooting ke pelabuhan internasional sekupang, untuk mengambil gambar Andre yang seakan baru datang dari kota lain ke kota Batam hanya untuk bertemu Wini kekasihnya. Jam demi jam telah mereka lewati hingga menguras tenaga mereka. Mereka belum menemukan rintangan yang cukup berati di hari pertama ini.

“Andre, bangun nak sahur dulu sayang”, Seseorang memanggilnya dari luar.

“iyaa bentar lagi Andre ke meja makan”, jawab Andre sambil membereskan bantal dan selimut yang berserakan karena tidurnya.

Andre yang tidak biasa sahur membuatnya hanya minum teh hangat buatan mamanya, namun itu sudah membuat tenaganya terisi untuk kembali shooting terakhir nanti.

Alarm sirine masjid telah dibunyikan tanda dimulainya puasa, Andre segera mengambil sarungnya dan pergi kemasjid bersama papanya. Sepulangnya dari masjid Andre mencoba berolahraga sejenak untuk mengilangkan rasa penat karena seharian shooting kemarin.

Hari ini tanggal 12 agustus, itu artinya mereka hanya punya waktu 1 hari lagi untuk menyiapkan kado ulang tahun tersebut, dengan bermodalkan ilmu yang minim dan waktu yang singkat mereka mencoba membuat video yang maksimal. Hari ini giliran Andre yang melaksanakan konsepnya, ia ingin membuat lagu spesial untuk dinyanyikan di akhir video tersebut. Andre yang tidak berbakat dibidang seni musik mengambil inisiatif untuk membuat nada petikan gitar yang seiring dengan nyanyian lagu ‘selamat ulang tahun’.

Tepat jam 11 siang Roni dan Teguh datang ke rumah Andre untuk membiacarakan konsep video yang telah mereka siapkan. Masuklah mereka ke rumah Andre dan mereka duduk melingkar layaknya sedang rapat.

“pokoknya video ini harus selesai hari ini juga karena besok sudah hari H-nya”, perintah Andre dengan cukup tegas.

“kalo itu aku pun tau lek, tapi apa lagunya udah siap ?”, tanya Teguh dengan logat palembang yang masih khas.

“yaa jelassss lahh guhh,,,” jawab Andre panjang.

“Jelas apa dulu ni, udah atau belum ?”, kata rony untuk memperjelas jawaban itu.

“seloow aja kawan udah kok, tinggal kapan kita shooting aja”, cetus Andre bersemangat.

“Ayoook sekarang tapi baterai kamera aku low nih, aku cas dulu yaa”, sahut Roni.

Selagi menunggu baterai kameranya terisi mereka menyiapkan peralatan yang akan dibutuhkan pada saat shooting itu. Singkat cerita, semua berjalan sesuai keinginan hingga waktu menunjukkan pukul 8 malam. Roni dan Teguh satu per satu pulang kerumah, tersisa Andre yang sedang mengotak-atik semua hasil shooting mereka 2 hari ini.

“cek..cek..cek”,

Bunyi jarum jam yang menemani Andre ketika ia mengedit videonya itu, jari jam telah menunjukkan pukul 11 namun editan video itu masih belum selesai, sampai akhirnya video itu pun selesai pada jam 12 tepat.

Tak lupa Andre mengirim SMS kepada Wini untuk mengucapkan selamat ulang tahun dan berharap ia menjadi orang pertama yang mengucapkannya. Andre pun tidur dengan harapan besok adalah hari yang cerah untuk mempermudah surprisenya itu.

Tanggal 13 Agustus, hari yang ditunggu-tunggu akhirnya telah tiba, terlihat fajar tidak menampakan sinarnya karena tertutup dengan awan kumulus gelap.

“bisa hancur nih rencana, kalo hujan”, ujar Andre sendiri.

Menunggu Hujan reda Andre SMSan dengan Wini kekasihnya, untuk mengajaknya buka puasa berdua di tempat yang telah Andre persiapkan sebelumnya. Rupanya Tuhan Mengabulkan Do’a Andre, jam 3 Sore hujan berhenti dan Andre pun bergegas ke rumah Wini untuk menjemputnya.

Ketika dalam perjalanan kami bersenda gurau dan bersenang-senang, ketika sampai direstaurant yang telah Andre siapkan. Alunan live musik menyambur pasangan itu bak pengantin. Mereka duduk berhadapan dan menikmati makanan yang telah di pesan.

“Rupanya kamu romantis juga ya pi”, goda Wini dengan panggilan sayangnya itu.

“ya jelaslah sayang”, jawab Andre dengan senyuman kecilnya.

Waktu pun berlalu ketika hendak pulang, Andre menahan Wini untuk melihat video yang telah dibuatnya berserta 2 sahabatnya 3 hari yang lalu. Kami melihatnya dengan hikmat. Sesekali wini Tersenyum melihat video itu.

Setelah selesai menonton wini menatap Andre dengan senyuman lesung pipitnya yang menawan.

“Terima Kasih ndre, untuk semuanya ini, video ini bukanlah kado terindah untukku, tapi kamu yang mau hadir mewarnai hidupku menjadi kado terindah untukku”, ucap Wini yang tak sengaja meneteskan air matanya tan rasa haru.

-Selesai-

Karya : Andre Nurrohman

Mr. Ice Cream

Ini sudah mangkuk es krim kedua yang aku lahap malam itu, tak peduli aku sudah dua jam duduk di kedai ini. Pelayan tua kedai itu kadang sesekali memalingkan tatapannya dari Koran pagi harinya kearah ku. Mungkin dia pikir aku kurang waras, di cuaca sedingin ini dan sedang hujan deras diluar sana, ada gadis yang masih menikmati es krim sampai mangkuk kedua, tenang saja pak tua gumam ku dalam hati mungkin akan ada mangkuk yang ketiga, keempat, kelima dan seterusnya. Aku tak peduli.

Hap, sendok demi sendok aku nikmati, tatapanku hanya menatap kosong pada suatu titik sembarang di sudut kedai itu. kenangan demi kenangan aku putar di pelupuk mataku, seperti komedi putar yang sedang memutar scene demi scene. Membuat hati ini campur aduk dan sedikit sesak. Me-rewind semua rutinitas gila makan es krim ini dari mana asalnya, kalo bukan dari dirinya.

***

3 tahun yang lalu. Di kedai es krim yang sama

Wajahnya yang sedikit pucat dan tirus, rambut nya yang agak panjang, sedikit berantakan, dia tersenyum menatap ku penasaran, menunggu pendapatku tentang rasa es krim yang barusan aku cicipi.

“Gimana?” tatapnya penasaran, air mukanya mulai serius melihat ekspresiku yang mengerutkan dahi seperti ada yang salah dengan es krim yang kumakan.

“Tunggu!” jawabku sambil memutar mata seolah berfikir serius mendikripsikan Sesuatu yang sedang lumer dilidahku, lalu ku coba sesendok lagi, sok-sokan lagaku seperti tester sejati.

“Enaak !!” Seru ku.

Dia tersenyum kecil dan menjewer pipiku, protes melihat ekspresi ku yang menipu. Aku lantas mengerenyit sambil mengusap pipiku yang dijewernya.

Ya, Dialah Keylan. Key dan Aku pertama kali bertemu di laboratorium praktikum kimia dasar, Dia yang mengembalikan modul praktikumku yang tertinggal di laboratorium. Disitulah kami berkenalan, dia sebenarnya seniorku di kampus, usianya terpaut dua tahun lebih tua dari umurku.

Key mengambil cuti selama satu tahun di awal perkuliahan oleh sebab itu ia sering meminjam buku catatanku untuk mengejar ketinggalannya. Sebagai imbalan nya Key sering mentaktirku es krim. Berawal dari sebuah catatan dan secorong es krim di kantin kampus-lah pertemanan kami semakin akrab.

Key dan aku adalah sosok manusia yang mempunyai hobi yang bisa dibilang terbalik, Key adalah cowok dengan hobi membuat cake atau makanan manis. Sedangkan aku adalah cewek dengan hobi nonton sepak bola dan nonton serial kartun Kapten Tsubatsa. Terbalik bukan?

Mr. ice cream adalah panggilanku untuknya. Cowok berbadan kurus dan tinggi ini bisa di bilang addicted dengan es krim seperti sesuatu yang tak bisa di pisahkan. Karena hobi dan mimpinya ingin mempunyai usaha di bidang kuliner itu, Key mengambil Cooking Class khusus membuat pastry. Key termasuk golongan cowok yang cool dan tak banyak bicara, Terkadang Key tidak bisa ditebak serta penuh kejutan.

Sore itu, Key dengan sengaja menculikku dari kampus, Key mengajakku berkunjung ke kedai es krim yang konon katanya sudah ada sejak jaman kolonial belanda. dan aku percaya itu, karena bangunan kedai itu sudah tua, interior kedai itu pun terlihat seperti di museum–mesueum sejarah, seperti meja kasir dan pintu yang sedikit tinggi terbuat dari kayu oak yang berpelitur, mesin kasir nya pun antik dengan type model tua, disisi sebelah kiri kedai terdapat roti-roti yang masih hangat terpajang dalam etalase tua, Demikian juga alat penimbangan kue yang sudah tua, bahkan pelayan nya pun tak ada yang muda, semua tua.

Key bercerita sambil menerawang kearah langit-langit, kalo dia sering makan es krim disini ketika masih kecil bersama ibunya. Ia menceritakan kesukaannya terhadap tempat ini dan kegemaran nya makan es krim, alasan dirinya suka sekali makan es krim karena ibunya pernah mengatakan bahwa makanan yang manis itu bisa mengobati patah hati dan bad mood.

Aku hanya menatap wajahnya yang masih sedikit pucat dan mendengarkannya dengan setia karena antusias dengan apa yang ia lakukaan atau ia ceritakan.

“Semua orang hampir menyukai es krim bukan?” dia menatap ku lagi. Sialnya aku tertangkap mata karena menatapnya lamat-lamat, aku memalingkan wajah dan menyibukan diri dengan mengambil roti tanpa isi dan ku jejali roti itu dengan es krim tutti fruiti-ku.

“Termasuk kamu yang rakus, makan es krim sama roti” protes nya sambil tertawa kecil melihat kelakuanku melahap roti isi es krim.

“ini Enaaak, coba deh Key” sambil menyodorkan roti isi eskrim kepadanya sebagai upaya mengkamufalse salah tingkahku barusan. Key lantas mencoba mengunyahnya dengan lahap, lalu tersenyum lagi tanda setuju kalo itu kombinasi yang enak.

“yeee, enak kan, sekarang Key ketularan rakus” aku tertawa puas. Dan key menjewer pipiku lagi. Kami pun kembali tertawa riang.

Mungkin, para pengunjung di kedai itu, melihat Aku dan Key seolah pasangan kekasih romantis, yang sedang bersenda gurau. Tapi mereka salah besar. Kami tidak pacaran, tepatnya key punya pacar. Key berpacaran dengan Amerina. Mengenai Key dan Amerina aku tak tahu banyak karena Key jarang sekali bercerita tentang hubungan mereka, setahuku mereka menjalin pertemanan semenjak mereka duduk di bangku SMA, lalu mereka saling menyukai dan berpacaran, Amerina adalah gadis cantik, anggun, smart dan terlihat kalem, menurutku Amerina seperti Key versi cewek. Hanya itu yang ku tahu.

“Pulang yuk ran, nanti ketinggalan jadwal nonton Tsubatsa ” ajak Key kepadaku sekaligus mengingatkan.

“Iya, hampir lupa..ayook” jawabku sambil beranjak dari kursi. Mengikuti punggung Key yang sudah berjalan terlebih dahulu meninggalkan kedai itu.
***

2 Tahun yang lalu. Di kedai es krim yang sama.

Key tersenyum simpul penuh arti dan terlihat lebih menarik dengan kemeja abu-abu bermotif kotak-kotaknya kali ini rambutnya terikat rapih.

“Ta daaaa, Happy Birth Day” Key menyodorkan sesuatu. Aku diam terpaku tak menyangka. Sebuah surprise !!

Malam itu di hari ke lima belas di bulan September, Key membuatkanku kue ulang tahun dengan motif bola dengan dominasi warna biru dan putih, seperti warna club kesukaanku, Chelsea. Lengkap dengan tulisan “Happy Birth Day Rana” diatas kepingan cokelat putih yang membuat kue itu semakin cantik dan tak lupa lilin dengan angka kembar dua-puluh-dua.

“Jangan lupa berdoa dan make wish ya” Key tersenyum Simpul lagi.

Aku meniup lilin angka kembar itu, dan memejamkan mata dalam dua detik membuat permohonan. Kami merayakannya hanya berdua saja. Menikmati kue tart buatan Key dan es Krim tentunya.

“Rio, belum telepon juga?” Key bertanya singkat.

Rio? Kenapa Key nanya Rio lagi sih?. Aku hanya menggeleng. Singkat cerita, Rio adalah pacarku. tepatnya seminggu yang lalu, jadi sekarang dia sudah menyandang gelar mantan pacar. Rio dan Aku bertahan pacaran hanya lima bulan saja. Kami menjalani hubungan LDR alias Long Damn Realtionship, atau pacaran jarak jauh, Akhir-akhir ini komunikasi kami mulai terasa tidak lancar. Ditambah Rio yang tidak pernah suka dengan hobiku yang menyukai sepak bola. Terkadang itu menjadi bahan pertengkararan kami. Pada akhirnya kami memutuskan hubungan secara baik-baik. Tak ada yang harus di pertahankan.

“Sudah, jangan sedih. Mungkin dia sibuk” ujarnya seraya menghiburku.

Puh, tak ada telepon pun tak masalah bagiku, lalu ku hanya diam dan menikmati es krim dan kuenya lagi.

“yang penting…” Ujar Key. Hening sejenak. Aku menunggu Key melanjutkan kalimatnya. “ Ayah dan Adik, sudah telepon” lanjutnya sambil tersenyum.

Aku mendongak, menatapnya lekat-lekat lalu membalas senyumannya “Tentu saja, itu yang penting” timpalku kepadanya. Kamu juga penting Key.

Key selalu peduli dan selalu mencoba menghiburku. Seorang teman yang selalu ada untukku, diberikan surprise seperti ini adalah pertama kali dalam hidupku, ada orang lain di luar anggota keluargaku yang membuat perayaan spesial seperti ini khusus untukku hanya seorang teman seperti Key yang melakukannya. Teman? Lalu bagaimana dengan Amerina? Apakah dia melakukan hal yang sama kepadanya?

Pertanyaan-pertanyaan ini tiba-tiba muncul di kepalaku, Mengapa aku ingin tahu detail bagaimana Key memperlakukan Amerina? Bukan kah sebelumnya aku tak pernah peduli?

“Barusan make a wish apa?” Pertanyaan Key membangunkan ku dari lamunan akibat pertanyaan–pertayaan aneh yang bermunculan dari kepalaku.

“Rahasia” Aku menjawab spontan. Lalu memasang muka jahil.

“Pelit” Key pura-pura ngambek.

“Anyway Key, thank a lot, you’re my best” Aku tersenyum. aku bahagia malam ini.

“Any time, Ran” balas Key. Tersenyum simpul.

Malam itu diumur ku yang bertambah, Aku menyadari seorang duduk dihadapanku seperti sebuah es krim yang dalam diamnya terlihat cool, dalam senyumnya terasa manis, dan dalam katanya terdengar lembut. Dia yang membuatku menyadari sesuatu itu ada, tetapi sesuatu yang tak bisa aku jelaskan, tak bisa aku hitung dengan rumus matematika, dan tak bisa aku urai seperti senyawa kimia, dan sesuatu itu tidak hanya ada, tetapi hidup dan berdetak, dan kadang membuat dada ini sesak.
***

Segerombolan awan hitam, tak hentinya menumpahkan air kebumi, menadakan besarnya kerinduan langit pada bumi. Debu-debu yang menempel di jalanan dan gedung tua pun ikut terhanyut olehnya, membuahkan aroma tanah yang menyaingi aroma roti yang baru keluar dari pemanggangan sore itu. Kedai itu tak berubah sedikitpun, semua interiornya tetap tua di makan usia.

Dua jam yang lalu, aku dan Key duduk bersama di kedai ini, wajahnya sudah tak sepucat dan setirus dulu, rambut nya pun tak seberantakan dan sepanjang satu tahun yang lalu, Key terlihat baik-baik saja bukan?, Namun tak ada sedikit pun senyum didalam air muka Key, Dia bersikap dingin, sedingin es krim di mangkuk dan cuaca di luar sana.

“Kenapa gak ada kabar ran?” Key menatapku serius. Nada suaranya dingin.

Aku tak sanggup memandang key, hanya tertunduk dan diam, lidah ini kelu untuk berucap memberi alasan yang sebenarnya.

“Aku sibuk Key” Aku berbohong. “Maaf Key, aku memang keterlaluan” ucapku sekali lagi. Menahan air mata yang nyaris keluar.

Setelah mendengar kata maaf itu Key langsung mehenyakan punggungnya kesandaran kursi, seperti tak percaya hanya mendengar kata maaf dari seorang sahabat yang hanya pamitan lewat sms dan setahun kemudian tak ada kabar sedikitpun seperti menghilang di telan bumi. Aku tahu Key pasti marah hebat kepadaku, tapi semenjak perasaan ini makin menguasai, persahabatanku dengan Key terasa bias, tepatnya hanya aku yang merasa bias, aku tak kuasa lagi mempertahankan kepura-puraanku di depan Key yang selalu bersikap baik kepadaku. Karena dengan sikap Key yang seperti itu, mahluk yang bernama perasaan ini seperti di beri pupuk, dan akan terus tumbuh, walau aku susah payah memangkas nya tapi ini akan terus tumbuh tak terkendali dan akan terus membuatku merasa bahagia dan sakit dalam waktu yang bersamaan. Maka ketika kesempatan bekerja di luar kota itu datang aku tak menyiakan nya.

“Tapi kau baik-baik saja kan?” Ucap nya tenang.

Aku mendongak, menatapnya lekat-lekat. Air mataku hampir jatuh. Aku tak boleh menangis di depan nya, ini hanya akan membuatnya semakin cemas. Mulutku kembali terbuka, namun tak bersuara, lalu aku mengangguk. Kembali menunduk. aku tahu perasaan Key sekarang campur aduk antara marah dan cemas namun Key selalu baik dan memaafkanku yang bertindak bodoh.

“Lalu bagaimana denganmu Key?” ucapku terbata.

Key tak menjawab, dia mentapku lekat-lekat, mungkin sikapku terlihat aneh dan membingungkan bagi Key sehingga membuat penasaran, terlihat dari raut wajahnya sepertinya ia ingin menumpahkan beribu-ribu pertanyaan atas sikapku ini. Namun Key menyerah, dia menghenyakan kembali punggungnya kesandaran kursi. Sedikit demi sedikit suasana diantara kami pun mencair, seperti es krim di mangkuk ini pun mencair.
***

Layaknya langit, aku pun sama, duduk berjam-jam disini sedang menumpahkan kerinduan pada kedai ini, kerinduan pada Es krim, kerinduan pada Key. Scene potongan kejadian di pelupuk mataku sudah habis kuputar, kini aku mengembalikan fokus pandanganku tertuju ke suatu benda di atas meja, benda yg sedikit tebal dari kertas, berwarna merah, pemberian Key dua jam yang lalu.

Entahlah sudah berapuluh kali aku membolak balik benda itu, dan entahlah lah sudah berapa kali hati ini merasa terbolak balik karena melihat isinya. Sebagai teman ini adalah kabar baik untukku, namun sebagai orang yang sedang tertimpa perasaan aneh ini adalah kabar buruk bagiku. Lalu dimana aku harus menempatkan diriku sendiri?

Butuh setahun aku men-sinkronisasi-kan antara hati dan logika ini untuk mendapatkan jawabnya, di mangkuk es krim yang ketiga ini aku baru dapat pemahamanya, bahwa tak pernah ada yang berubah dari sikap Key kepadaku, dia selalu ada untukku, melindungiku, menyangiku sebagai sahabatnya. Aku-lah yang terlalu egois, tak mau ambil tindakan serta resiko untuk menyatakan nya dan malah pergi menghilang darinya yang hanya membuat Key terluka.

Hujan sudah reda diluar sana, nampaknya langit sudah puas menyatakan kerinduanya pada bumi, aku lantas beranjak dari kursi kedai itu, menuju meja kasir yang tinggi, pelayan tua itu menatapku lalu tersenyum megucapkan terimakasih, aku hanya membalas senyum sekedarnya. Perasaanku masih campur aduk dan terasa sesak.

Aku melangkah gontai keluar kedai, berjalan menuju Statsiun hendak meninggalkan kota ini, dan aku berjanji, minggu depan aku kan datang lagi ke kota ini, menjadi saksi ucapan janji abadi sehidup semati antara Key dan Amerina. aku akan hadapi semuanya, lari dari kenyataan adalah tidakan bodoh, bahwasanya sejauh apapun kita pergi, tak akan pernah membantu melupakan orang yang kita sayangi, yang membantu hanyalah sikap menerima kenyataan.

Biarlah aku menelan semua pahit dan sakit nya perasaan ini Key, dan waktu yang akan mencernanya. Karena aku tahu, Rasa sakit ini hanya bersifat sementara, Karena secorong es krim akan menjadi obatnya, bukan?
-The End-