UJI KUALITATIF
A. UJI FEHLING
     Uji Fehling bertujuan untuk mengetahui adanya gugus aldehid. Reagent 
yang digunakan dalam pengujian ini adalah Fehling A (CuSO4) dan Fehling B
 (NaOH dan KNa tartarat).
Reaksi yang terjadi dalam uji fehling adalah :
         Pemanasan dalam reaksi ini bertujuan agar gugus aldehida pada sampel terbongkar ikatannya dan dapat bereaksi dengan ion OH- membentuk asam karboksilat. Cu2O (endapan merah bata) yang terbentuk merupakan hasil sampingan dari reaksi pembentukan asam karboksilat.
                                                Fehling  dibuat dengan  mencampurkan  kedua  larutan tersebut, sehingga diperoleh  suatu larutan  yang berwarna biru tua. Dalam pereaksi Fehling, ion Cu2+ terdapat  sebagai ion kompleks. Pereaksi Fehling dapat dianggap sebagai larutan CuO.Dalam pereaksi ini ion Cu2+ direduksi menjadi ion Cu+ yang dalam suasana basa akan diendapkan sebagai Cu2O. Dengan larutan glukosa 1%, pereaksi Fehling menghasilkan endapan berwarna merah bata, sedangkan apabila digunakan larutan yang lebih encer misalnya larutan glukosa 0,1%, endapan  yang terjadi berwarna hijau  kekuningan.
B. UJI TOLLENS
            Pereaksi tollens merupakan suatu 
oksidator / pengoksidasi lemah yang dapat digunakan untuk mengoksidasi 
gugus aldehid, -CHO menjadi asam karboksilat, -COOH. Senyawa-senyawa 
yang mengandung gugus aldehid dapat dikenali melalui uji tollens. Contoh
 senyawa-senyawa yang sering diuji dengan tollens adalah formalin, 
asetaldehid, dan glukosa.
Uji tollens ini
 dapat digunakan untuk membedakan senyawa-senyawa yang mengandung gugus 
karbonil, -CO-. Senyawa karbonil ini dapat berupa aldehid, -CHO jika 
gugus karbonilnya terletak di ujung (atom C nomor 1), dan dapat berupa 
keton, -CO- jika gugus karbonil berada di tengah rantai C, atau paling 
tidak pada atom C nomor 2. Karena sifat pengoksidasinya lemah, maka 
tollens tidak dapat mengoksidasi senyawa keton.
            Pereaksi tollens ini dapat dibuat dari larutan perak nitrat, AgNO3. Mula-mula larutan ini direaksikan dengan basa kuat, NaOH(aq), kemudian endapan coklat Ag2O yang terbentuk dilarutkan dengan larutan amonia sehingga membentuk kompleks perak amoniakal, Ag(NH3)2+(aq).
2AgNO3(aq) + 2NaOH(aq) → Ag2O(s) + 2NaNO3(aq) + H2O(l)
Ag2O(s) + 4NH3(aq) + 2NaNO3(aq) + H2O(l) → 2Ag(NH3)2NO3(aq) + 2NaOH(aq)
           Bermacam cara dapat ditempuh untuk 
membuat pereaksi tollens; yang penting larutan ini harus mengandung 
perak amoniakal. Larutan kompleks perak beramoniak inilah yang dapat 
mengoksidasi gugus aldehid menjadi asam yang disertai dengan timbulnya 
cermin perak. Oleh sebab itu, larutan perak amoniakal ini sering ditulis
 secara sederhana sebagai larutan Ag2O.
RCHO(aq) + Ag2O → RCOOH(aq) + 2Ag(s)
Persamaan reaksi redoks yang sebenarnya adalah :
Ag(NH3)2+(aq) + e → Ag(s) + 2NH3(aq)
RCHO(aq) + 3OH-(aq) → RCOOH(aq) + 2H2O(l) + 2e
C. UJI IODIUM
Uji
 iodin digunakan untuk medeteksi adanya pati ( suatu polisakarida ). 
Pada percobaan masing – masing larutan sampel ditambahkan dengan 2 tetes
 iodin, Iodin yang ditambahkan berfungsi sebagai  indikator suatu senyawa polisakarida. Uji Iodin dalam percobaan dilakukan dengan 3 kondisi yaitu kondisi, netral,asam
 dan basa,yaitu pada masing-masing tabung ditambahkan 2 tetes air pada 
tabung I ( netral ), 2 tetes HCl pada tabung II ( asam ) dan 2 tetes 
NaOH pada tabung III ( basa ). Kemudian ketiga tabung tersebut 
dipanaskan, setelah dipanaskan pada tabung I dengan kondisi netral diperoleh (+2 tetes air) tidak terjadi perubahan warna, dengan basa (+ 2 tetes NaOH) tidak mengalami perubahan  warna (warna tetap keruh) atau dengan kata lain tidak terbentuk ikatan koordinasi antara ion iodida pada heliks. Hal ini disebabkan karena  dengan basa I2 akan mengalami reaksi sebagai berikut:  
3 I2 + 6 NaOH → 5 NaI + NaIO3 + 3 H2O
Sehingga pada larutan tidak terdapat I2 yang menyebabkan tidak terjadinya ikatan koordinasi sehingga warna tetap keruh, sedangkan dengan kondisi asam (+ 2 tetes  HCl)  terjadi perubahan warna dari keruh menjadi bening. 
 Pada kondisi asam NaI dan NaIO3 diubah menjadi I2 kembali  oleh asam klorida . Jadi pada kondisi asam-lah memberikan hasil uji terbaik. Dengan reaksi:  
5 NaI + NaIO3 + 6 HCl → 3 I2 + 6 NaCl + 3 H2O
 
oh begitu
BalasHapusHaduu isinya sih bagus, sayang banget ketutupan background jadi pusing liatnya.
BalasHapusI love you bloksmakmakassar
BalasHapusKerennn bangettt
BalasHapus