Secara umum definisi karbohidrat adalah senyawa organik yang mengandung atom Karbon, Hidrogen dan Oksigen, dan pada umumnya unsur Hidrogen dan oksigen dalam komposisi menghasilkan H2O. Di dalam tubuh karbohidrat dapat dibentuk dari beberapa asam amino dan sebagian dari gliserol lemak. Akan tetapi sebagian besar karbohidrat diperoleh dari bahan makanan yang dikonsumsi sehari-hari, terutama sumber bahan makan yang berasal dari tumbuh-tumbuhan.
Sumber
karbohidrat nabati dalam glikogen bentuk glikogen, hanya dijumpai pada otot dan
hati dan karbohidrat dalam bentuk laktosa hanya dijumpai di dalam susu. Pada
tumbuh-tumbuhan, karbohidrat di bentuk dari basil reaksi CO2 dan H2O melalui
proses foto sintese di dalam sel-sel tumbuh-tumbuhan yang mengandung hijau daun
(klorofil). Matahari merupakan sumber dari seluruh kehidupan, tanpa matahari
tanda-tanda dari kehidupan tidak akan dijumpai. Reaksi fotosintese sinar
matahari :
6 CO2 + 6 H2O C6 H12 O6 + 6 O2
Pada
proses fotosintesis, klorofil pada tumbuh-tumbuhan akan menyerap dan
menggunakan enersi matahari untuk membentuk karbohidrat dengan bahan utama CO2
dari udara dan air (H2O) yang berasal dari tanah. Enersi kimia yang terbentuk
akan disimpan di dalam daun, batang, umbi, buah dan biji-bijian.
Klasifikasi
Karbohidrat
yang terdapat pada makanan dapat dikelompokkan menjadi tiga:
1.
MONOSAKARIDA
Karbohidrat yang paling sederhana
(simple sugar), oleh karena tidak bisa lagi dihidrolisa. Monosakarida larut di
dalam air dan rasanya manis, sehingga secara umum disebut juga gula. Penamaan
kimianya selalu berakhiran -osa. Dalam Ilmu Gizi hanya ada tiga jenis
monosakarida yang penting yaitu, glukosa, fruktosa dan galaktosa.
n Macam-macam monosakarida
Glukosa
Terkadang orang menyebutnya gula anggur ataupun
dekstrosa. Banyak dijumpai di alam, terutama pada buah-buahan, sayur-sayuran,
madu, sirup jagung dan tetes tebu. Di dalam tubuh glukosa didapat dari hasil
akhir pencemaan amilum, sukrosa, maltosa dan laktosa.
Glukosa dijumpai di dalam aliran darah (disebut Kadar
Gula Darah) dan berfungsi sebagai penyedia energi bagi seluruh sel-sel dan
jaringan tubuh. Pada keadaan fisiologis Kadar Gula Darah sekitar 80-120 mg %.
Kadar gula darah dapat meningkat melebihi normal disebut hiperglikemia, keadaan
ini dijumpai pada penderita Diabetes Mellitus.
Fruktosa
Disebut juga gula buah ataupun levulosa. Merupakan
jenis sakarida yang paling manis, banyak dijjumpai pada mahkota bunga, madu dan
hasil hidrolisa dari gula tebu. Di dalam tubuh fruktosa didapat dari hasil
pemecahan sukrosa.
Galaktosa
Tidak dijumpai dalam bentuk bebas di alam, galaktosa
yang ada di dalam tubuh merupakan hasil hidrolisa dari laktosa.
2. DISAKARIDA
Merupakan gabungan antara 2 (dua)
monosakarida, pada bahan makanan disakarida terdapat 3 jenis yaitu sukrosa,
maltosa dan laktosa.
Sukrosa
Adalah gula yang kita pergunakan sehari-hari, sehingga
lebih sering disebut gula meja (table sugar) atau gula pasir dan disebut juga
gula invert. Mempunyai 2 (dua) molekul monosakarida yang terdiri dari satu
molekul glukosa dan satu molekul fruktosa.
Maltosa
Mempunyai 2 (dua) molekul monosakarida yang terdiri
dari dua molekul glukosa. Di dalam tubuh maltosa didapat dari hasil pemecahan
amilum, lebih mudah dicema dan rasanya lebih enak dan nikmat. Dengan Jodium
amilum akan berubah menjadi warna biru.
Peranan perbandingan amilosa dan amilo pektin terlihat
pada serelia; Contohnya beras, semakin kecil kandungan amilosa atau semakin
tinggi kandungan amilopektinnya, semakin lekat nasi tersebut.
Pulut sedikit sekali amilosanya (1-2%), beras
mengandung amilosa > 2%
Berdasarkan kandungan amilosanya, beras (nasi) dapat
dibagi menjadi 4 golongan:
-amilosa tinggi 25-33%
-amilosa menengah 20-25%
-amilosa rendah 09-20%
Loktosa
Mempunyai 2 (dua) molekul monosakarida yang terdiri
dari satu molekul glukosa dan satu molekul galaktosa. Laktosa kurang larut di
dalam air.
Sumber : hanya terdapat pada susu sehingga disebut
juga gula susu.
-susu sapi 4-5%
-asi 4-7%
Laktosa dapat menimbulkan
intolerance (laktosa intolerance) disebabkan kekurangan enzim laktase sehingga
kemampuan untuk mencema laktosa berkurang. Kelainan ini dapat dijumpai pada
bayi, anak dan orang dewasa, baik untuk sementara maupun secara menetap. Gejala
yang sering dijumpai adalah diare, gembung, flatus dan kejang perut. Defisiensi
laktase pada bayi dapat menyebabkan gangguan pertumbuhan, karena bayi sering
diare. Terapi diit dengan pemberian formula rendah laktosa seperti LLM,
Almiron, Isomil, Prosobee dan Nutramigen, dan AI 110 bebas Laktosa. Formula
rendah laktosa tidak boleh diberikan terlalu lama (maksimum tiga bulan), karena
laktosa diperlukan untuk pertumbu ban sel-sel otak.rumus (CH2O)n,
yaitu senyawa-senyawa yang n atom karbonnya tampak terhidrasi oleh n
molekul air. Namun demikian, terdapat pula karbohidrat yang tidak memiliki
rumus demikian dan ada pula yang mengandung nitrogen, fosforus, atau sulfur.
Merupakan senyawa karbohidrat kompleks, dapat
mengandung lebih dari 60.000 molekul monosakarida yang tersusun membentuk
rantai lurus ataupun bercabang. Polisakarida rasanya tawar (tidak manis), tidak
seperti monosakarida dan disakarida. Di dalam Ilmu Gizi ada 3 (tiga) jenis yang
ada hubungannya yaitu amilum, dekstrin, glikogen dan selulosa.
Amilum (zat pati)
Merupakan sumber enersi utama bagi orang dewasa di
seluruh penduduk dunia, terutama di negara sedang berkembang oleh karena di
konsumsi sebagai bahan makanan pokok. Sumber: umbi-umbian,serealia dan
biji-bijian merupakan sumber amilum yang berlimpah ruah oleh karena mudah
didapat untuk di konsumsi. Jagung, beras dan gandum kandungan amilurnnya lebih
dari 70%, sedangkan pada kacang-kacangan sekitar 40%.
Amilum tidak larut di dalam air dingin, tetapi larut
di dalam air panas membentuk cairan yang sangat pekat seperti pasta; peristiwa
ini disebut “gelatinisasi”.
Dekstrin
Merupakan zat antara dalam pemecahan amilum.
Molekulnya lebih sederhana, lebih mudah larut di dalam air, denganjodium akan
berubah menjadi wama merah.
Glikogen
Glikogen merupakan “pati hewani”, terbentuk dari
ikatan 1000 molekul, larut di dalam air (pati nabati tidak larut dalam air) dan
bila bereaksi dengan iodium akan menghasilkan warna merah. Glikogen terdapat
pada otot hewan, manusia dan ikan. Pada waktu hewan disembelih, terjadi
kekejangan (rigor mortis) dan kemudian glikogen dipecah menjadi asam laktat
selama post mortum. Sumber banyak terdapat pada kecambah, serealia, susu, syrup
jagung (26%).
Selulosa
Hampir 50% karbohidrat yang berasal dari
tumbuh-tumbuhan adalah selulosa, karena selulosa merupakan bagian yang
terpenting dari dinding sel tumbuh-tumbuhan. Selulosa tidak dapat dicerna oleh
tubuh manusia, oleh karena tidak ada enzim untuk memecah selulosa. Meskipun
tidak dapat dicerna, selulosa berfungsi sebagai sumber serat yang dapat
memperbesar volume dari faeses, sehingga akan memperlancar defekasi.
Dahulu serat digunakan sebagai indeks dalam menilai
kualitas makanan, makin tinggi kandungan serat dalam makanan maka nilai gizi
makanan tersebut dipandang semakin buruk. Akan tetapi pada dasawarsa terakhir
ini, para ahli sepakat bahwa serat merupakan komponen penyusun diet manusia
yang sangat penting. Tanpa adanya serat, mengakibatkan terjadinya konstipasi
(susah buang air besar).
4 . UJI KARBOHIDRAT
- Uji
Molish
Pereaksi Molish adalah α-naftol
dalam alcohol 95%. Reaksi ini sangat efektif untuk uji senyawa-senyawa yang
dapat di dehidrasi oleh asam sulfat pekat menjadi senyawa furfural atau
furfural yang tersubtitusi. Seperti hidroksimetilfurfural. Warna merah ungu
yang terasa disebabkan oleh kondensasi furfural atatu turunannya dengan
α-naftol.
Selain dari furfural
dapat terkondensasi dengan bermacam-macam senyawa fenol atu amin memberikan
turunan yang berwarna. Uji molish adala uji umum untuk karbohidrat walaupun
hasilnya bukan merupakan reaksi yang spesifik untuk karbohidrat. Hasil yang negated
merupakan petunjuk yang jelas tidak adanya karbohidrat dalam sample.
- Uji
Benedict
Uji Benedict berdasarkan pada
reduksi dari Cu+2 menjadi Cu+ oleh karbohidrat yang
mempunyai gugus aldehid atau ketom bebas. Pereaksi Benedict mengandung CuSO4,
Na2CO3 dan Na-sitrat. Pada proses reduksi dalam dalam
ssuasana basa biasanya di tambah zat pengompleks, seperti sitrat untuk mencegah
terjadinya pengendapan CuCO3 dalam larutan natrium bikarbonat.
Larutan tembaga alkalis dapat di reduksi oleh karbohidrat yang mempunyai gugus
aldehid bebas atau monoketo bebas.
Disakarida seperti maltosa dan
laktisa dapat mereduksi larutan Benedict karena mempunyai gugus keto bebas. Uji
Benedict dapat pula dipakai untuk memperkirakan konsentrasi karbohidrat bebas
karena berbagai konsentrasi karbohidrat akan membetikan intensitas warna yang
berlainan.
- Uji
Barfoed
Pereaksi Barfoed merupakan larutan tembaga asetat
dalam air yang ditambahkan asam asetat atau asam laktat. Pereaksi ini digunakan
untuk membedakan monosakarida dan disakarida dengan cara mengontrol kondisi
percobaan, seperti pH dan waktu pemanasan. Senyawa Cu2+ tidak
membentuk Cu(OH)2 dalam suasana asam. Jadi Cu2O
terbentuk lebih cepat oleh monosakarida dari pada oleh disakarida.
- Uji
Seliwanoff
Uji Seliwanoff merupakan uji
spesifik untuk karbohidrat golongan ketosa. Uji ini didasrkan atas terjadinya
perubahan fruktosa oleh asam klorida panas menjadi asam levulenat dan
4-hidroksimetil furfural, yang selanjutnya terjadi kondensasi 4-hidroksimetil
furfural dengan resorsonol (1,3-dihydroksibenzen0 yang dihidrolisa menjadi
glukosa dan fruktosa memberi reaksi positif dengan uji Seliwanoff. Glukosa dan
karbohidrat lain dalam jumlah banyak dapat juga memberi warna yang sama.
- Reaksi
Pati dengan Iodium
Pati jika direaksikan dengan Iodium
akan menghasilkan senyawa kompleks yang berwarna biru/ungu. Iodine akan berada
di bagian tengah polimer amilosa yang berbentuk heliks. Akan tetapi struktur
atatu ikatan antara iodium dengan pati belum diketahui dengan pasti. Intensitas
warna biru yang terjadi tergantung para panjang unit polimer amilosa. Dextrin
dengan iodium akan menghasilkan warna merah anggur.
6.
Uji Fehling
Uji Fehling bertujuan untuk
mengetahui adanya gugus aldehid. Reagent yang digunakan dalam pengujian ini
adalah Fehling A (CuSO4) dan Fehling B (NaOH dan KNa tartarat).
Pemanasan dalam reaksi ini bertujuan agar gugus
aldehida pada sampel terbongkar ikatannya dan dapat bereaksi dengan ion OH-
membentuk asam karboksilat. Cu2O (endapan merah bata) yang terbentuk
merupakan hasil sampingan dari reaksi pembentukan asam karboksilat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar